17/08/2015

Tips Memburu kuliner di Bandara

Harus diakui kalau makanan di bandara jauh lebih mahal dibandingkan dengan makanan yang dijual diluar bandara. Tapi memburu makanan di bandara punya challenge sendiri, selain harus hati-hati memilih karena harga, juga dengan makan di Bandara, secara tidak langsung kita sudah menikmati kuliner daerah dimana bandara itu berada.

Berwisata Kuliner di Bandara, Meski Mahal juga punya challenge sendiri


Nah, berikut ada bebera tips memburu makanan di bandara berdasarkan pengalaman kami:
  1. Sebelum pesan, ada baiknya keliling dulu footcourtnya, baru kalau sudah ada makanan yang cocok atau ingin dicoba, baru dipesan.
  2. Jangan gengsi atau malu bertanya harga, karena malu bertanya, bisa jalan-jalan, eh kemahalan.
  3. Setelah pastikan harga, tanya dari bahan apa atau ada kandungan apa yang mau di pesan. Jangan sampai ntar setelah di pesan gak bisa dimakan, karena alergi misalnya.
  4. Makanan di Bandara KL
  5. Khusus yang muslim, pastikan makanan tersebut halal, baik bahannya, atau cara pengolahananya, ingat, ayam tidak semuanya halal, kalau di sembelihnya tidak sesuai syariat, ada pendapat jadinya tidak halal, jadi harus hati-hati juga masalah ini.
  6. Untuk beli minum, khususnya air mineral, mending belinya di supermarket besar yang ada di bandara tersebut, jika memang ada, karena kalau beli di toko makanan, harganya pasti lebih mahal.
  7. Terakhir, jangan lupa tempat makan dikembalikan, jika memang sistemnya self-service. Tapi kalau bandara di Indonesia, umunya ada pelayan, jadi ya bisa ditinggalin diatas meja.

Sekian tipsnya, semoga bermanfaat.


15/08/2015

Wisata Selfie Paling Cantik

Dimana tempat selfie yang paling cantik? Tentu bisa dimana saja, bisa di taman, kebun, dalam rumah, dalam mobil, dalam kamar, bahkan ada yang selfie dalam toilet, namanya juga selfie, memotret diri sendiri, bukan latar belakang. Tapi buat naqiya, anak semata wayang kami, tempat selfie yng paling keren ya dimana ada rumput. Contohnya saja foto di bawah ini, waktu lagu nunggu ayahnya kirim laporan di sebuah kantor, dekat pagarnya ada taman dan tentunya rumput kecil. Tamannya yang nampak bersih langsung saja dijadikan ayahnya untuk memotret naqiya, action!


Tambah lagi


Cukup dulu

Waktu lebaran kemarin, kami sekeluarga pulang ke Tangse, kampung mama naqiya. Disana saban hari kami berkunjung ke rumah saudara. Ya, namanya juga kampung halaman, rumah rumahnya punya halamana luas (begitukan?). Nah, saat berkunjung ke salah satu rumah sepupu, ketemulah halaman rumput dindepan rumahnya, gak mau membuang momen, langsung saja naqiya di selfie ayahnya.mliat ni gayanya.


Selanjutnya, salah satu rutinitas nenek naqiya dipagi hari selain memasak adalah memberi makan ayam, merpati dan ikan di kolam, semuanya terletak di belakang rumah nenek. Nah, kalau tugasnya sudah selesai, si nenek langsung menutup kandang, dan masuk ke rumah. Sebaliknya, naqiya dan mamaknya malah maen selfie di depan kandang ayam. Sepupu naqiya yang juga ikut berlebaran ke rumah nenek juga ikutan foto. Penasaran? Berikut fotonya.



Sekian dulu ya cerita selfie nya, pokoknya selfie aja dimana-mana, asal jangan selfie sambil tidur. 


Liburan Lebaran di Tangse

Lebaran kali ini sangat spesial buat kami. Pertama untuk bisa pulang kampung, kami butuh perjuangan yang luar biasa. Mulai dari jaraknya yang sangat jauh dengan tempat kami bekerja, jembatan putus diterjang banjir yang membuat kami harus menunggu semalam lagi agar airnya surut dan mobil kami bisa lewat, dan tentunya melawan kemacetan yang luar biasa karena banyaknya mobil yang juga mudik lebaran.

Tetapi, setelah tiba di Tangse, kampung halaman kami, semua capai dan perjuangan untuk pulang semuanya terbayarkan. Pertama bisa ketemu mamak tercinta, kedua bisa lebaran di kampung, ketiga tentunya bisa liburan. Dan setelah berkunjung ks rumah saudara, kami putuskan untuk jalan-jalan ke kebun. Begini pemandangannya.
Pemandangan saat mau ke Kebun di Tangse

Yang namanya mantan cover majalan (lokal), tidak sah rasanya tidak ber selfie kalau lagi ketemu pemandangan hebat. Bermodal smartphone, langsung saja saya minta suami untuk jadi juru foto gratis, nah ini hasil bidikan suami.

Meski Hujan, tetap saja selfie.
Selfie lagi. Di Belakang itu kolam ikan ya!
Pemandangan gunung di Tangse - Aceh

Sekian dulu ya


Selamat Datang di Jaklom.com

Jaklom.com, a family traveller blog.

Akhirnya, jaklom.com, blog tentang cerita perjalanan keluarga kami launching juga. Jika di blog kami sebelumnya, yaitu www.liza-fathia.com dan www.situnis.com kontennya bersifat random, bercampur baur, maka disini kami mencoba fokus untuk menulis cerita yang cerita perjalanan kami plus foto-foto sederhana yang kami jepret saat sedang travelling.
Foto Keluarga Pecinta Travelling - JAKLOM!
Cerita dan foto perjalanan kadang sangat simpel bagi sebagian orang, tapi bisa bermakna berbeda bagi orang lain. Contohnya saja photo di ata, diambil saat jalan-jalan sore di sekitaran Blang pidie, tepat nya di Pantai Kuala Katung yang berbatasan langsung dengan PPI Ujung Serangga, Susoh. Untuk mereka yang sudah tiap hari lalu lalang, tinggal atau bekerja disana, pemandangan seperti di atas sama sekali tidak ada yang istimewa. Tapi untuk kami yang tinggal di antara gedung-gedung tinggi, yang kalau mau melihat matahari terbenam saja harus memanjat ke lantai paling atas, itupun kalau cuaca mendukung, bisa melihat surya tenggelam secara live adalah sebuah anugerah yang liar biasa.

Air Terjn di Blang Pidie

Foto yang ini juga begitu. Sebelum kami berkunjung ke sungai ini, kami mampir dulu di rumah seorang warga yang kami kenal saat sama-sama menumpang sebuah angkutan umum dari Banda Aceh ke Blang Pidie. Sebelumnya, pigura bertuliskan "Selamat Datang di Desa Alur Sungai Pinang Kec. Jeumpa" hampir selalu kami lihat saat melintas di jalan negara yang melewati desa tersebut, tanpa pernah terusik untuk masuk ke dalam. Tapi setelah berkunjung ke rumah kakak tersebut, kami diberitahu kalau di desa mereka terdapat sungai yang jernih dan bagus buat makan-makan siang bersama keluarga. Jadinya setelah minuman yang berliau sajikan hanya meninggalkan gelas kosong, kami pun pamit untuk menuju ke tempat yang beliau beritahu. Jaraknya hanya sekitar 300 meter dari rumahnya. Dan setelah tiba di tempatnya, pemandangannya ya seperti yang diceritakan di foto diatas.
Semoga blog jaklom.com ini jadi bacaan menarik buat kawan-kawan dimanapun. Khususnya mereka yang merencanakan perjalanan, mau berwisata bareng keluarga, atau hanya sekedar mengusir penat saat sedang dijebak kemacetan, untuk menyadari bahwa banyak sekali tempat yang layak dikunjungi di dunia ini, tak hanya rumah dan kantor saja. Semoga!

Salam
Tunis dan Liza