18/06/2016

Pantai Gapang, Iboih, dan Tugu Nol Kilometer Sabang

Trip ke Sabang
Pantai Gapang, Sabang

Gapang, Pantai Indah di Ujung Barat

Hari semakin sore, saya memutuskan untuk mencari penginapan yang langsung berhadapan dengan pantai. Setelah menempuh perjalanan selama satu jam dengan jalur yang berkelok-kelok,  mendaki dan menurun bukit, saya pun tiba di pantai indah bernama Pantai Gapang. Nama yang diambil dari pohon-pohon yang menjulang tinggi di sepanjang bibir pantai, yaitu pohon Gapang.Para wisatawan dalam dan luar negeri terlihat begitu menikmati pasir putih dan birunya laut di pantai ini. Di antara mereka yang yang menceburkan diri ke dalam laut yang airnya bersuhu nyaman sambil melihat surga bawah laut, ada juga yang melakukan sunbeach setelah seharian berenang snorkeling atau diving, dan tidak sedikit yang bersantai-santai di bawah pohon gapang sambil menikmati semilir angin dan menyeruput es kelapa muda.

Puluhan resort dan bungalow juga  berdiri dengan megah di sekitaran pantai. Harga yang ditawarkan pun beraneka ragam tergantung dari fasilitas yang tersedia. Saya akhirnya menyewa sebuah bungalow yang letaknya langsung berhadapan dengan pantai untuk beristirahat. Nama bungalow itu adalah Jroeh Bungalow, milik seorang laki-laki yang berasal dari Banda Aceh. Harga penginapan beraneka ragam mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 1.000.000 tergantung dari fasilitas yang disediakan.  Bagi saya yang paling penting dari dari semua itu adalah saya dapat mendengar debur ombak langsung dari kamar.
Trip ke Sabang
Bertemu bintang laut di Pantai Gapang, Sabang

Tugu 0 Kilometer, Point Of Zero Indonesia

Setelah meletakkan ransel di penginapan, saya dan teman kembali menstarter sepeda motor untuk melangkah ke titik bermulanya negara Indonesia. Dialah kilometer nol yang terletak sekitar 40km dari kota Sabang. Perjalanan menuju tugu kilometer 0 juga sangat memukau dan membuat mulut ternganga. Lagi-lagi di sepanjang perjalanan saya bisa menikmati keindahan alam yang natural dengan perpaduan hutan hujan tropis nan eksotis yang berjejer di perbukitan dan hamparan laut biru  yang menggoda dengan bibir pantai yang putih bersih.
Trip ke Sabang
Tugu Nol Kilometer, Sabang
Setibanya saya di garis batas imajiner itu, tampak sebuah tugu yang  dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Di dalam tugu itu tampak plakat  bertanda tangan Prof. Dr. Ing. BJ Habibie sebagai Menteri Negara Riset dan Ketua BPPT  yang menyatakan penentuan geografis di Sabang ini diukur menggunakan teknologi global positioning system (GPS) pada tahun 1997.  Selain terkesima dengan tugu Nol Kilometer, saya juga disuguhi dengan pemandangan yang sangat indah saat berdiri di atas tugu. Samudra Hindia dan Pulau Rondo terlihat jelas di atas sana.
Trip ke Sabang
Tugu Nol Kilometer Sabang
Pukul lima sore saya pun kembali ke penginapan. Menunggu matahari tenggelam masih sangat lama. Alangkah baiknya jika waktu yang ada saya manfaatkan sebaik mungkin untuk menjelajahi seluruh penjuru Sabang. Di dalam perjalanan pulang, saya tidak langsung ke Gapang melainkan singgah sejenak ke Pantai Iboih. Destinasi snorkeling dan diving yang sangat direkomendasikan di Pulau Weh ini. Alih-alih survey tempat dahulu sebelum terjun langsung esok harinya.
Trip ke Sabang
Pantai Iboih Sabang

Snorkling di Iboih

Setelah menikmati siluet pagi di pantai Gapang, saya langsung bergegas menuju Pantai Iboih yang terletak sekitar dua kilo meter dari Gapang. Pemandangan alam di sini tidak kalah menawan di bandingkan Gapang.  Karena kedatangan saya bukan di hari libur, Iboih terlihat lebih lenggang. Hanya ada beberapa wisatawan luar yang telah lengkap dengan pakaian divingnya hendak menyelam di Pulau Rubiah yang terletak hanya 100 meter di seberang Iboih. Padahal kalau liburan, Iboih sesak oleh pengunjung yang hendak melihat langsung biota bawah laut yang bagaikan surga.
Trip ke Sabang
 Snorkeling di Iboih sangat seru

Di sepanjang jalan, bangunan yang merupakan penginapan berjejeran. Setiap bangunan di sana adalah penginapan dan setiap teluk adalah markas bagi para penyelam. Iboih adalah tempat yang sangat tepat untuk para traveler. Sama seperti Gapang, harga penginapan di Iboih juga beraneka ragam. Selain itu, Anda tidak perlu takut kelaparan karena warung dan restoran juga dapat ditemui di sini. Sepiring kentang goreng berbumbu dan kopi Aceh sungguh nikmat untuk disantap.
Pesona Wisata Bahari Sabang, Pantai Iboih
Pantai Iboih, Sabang
Jika hendak snorkeling atau diving, peralatannya sangat mudah didapat. Di sepanjang bibir pantai penduduk lokal menyewakan kacamata snorkeling dan pelampung bagi mereka yang tidak dapat berenang. Sedangkan untuk diving, peralatannya diserakan ditempat khusus yang juga ada di sekitar Iboih lengkap dengan penyelam terlatih.
Melihat air laut nan jernih saya pun tidak sabaran untuk menceburkan diri ke dalam air. Bermodalkan kacamata snorkeling dan pelampung, saya seakan berada di dunia lain. Sungguh indah. Terumbu karang dan ikan warna warni terlihat begitu menakjubkan. Padahal saya baru menyelam satu meter dari bibir pantai. Semakin ke tengah, semakin indah pula panorama alamnya. Dan di pulau Rubiah sana, akuarium bawah laut terlihat begitu indah.

Rubiah, akuarium bawah laut

Bagaikan di pulau pribadi, itulah yang saya rasakan ketika perahu boat menyebrangkan saya ke pulau yang terletak di tengah-tengah Pulau Weh itu. Pulau yang namanya diambil dari nama seorang perempuan yang diasingkan ke sana. Pulau yang dulunya merupakan tempat persinggahan jamaah haji Indonesia yang hendak menunaikan rukun islam ke lima ke tanah suci mekkah. Pulau yang terlihat begitu tenang dan hari itu begitu sepi dari pengunjung sehingga saya bisa berleha-leha dengan puasnya. Dialah Pulau Rubiah.
Trip ke Sabang
Menyebrang ke Pulau Rubiah, Sabang

Tepian Pulau Rubiah berupa batu karang yang semakin hari semakin membesar. Begitu pula dengan tepian tempat-tempat lain di Pulau Weh. Sehingga Weh juga dikenal sebagai coral raksasa. Dimana pun mata memandang maka keindahanlah yang ditemukan. Tak jarang senyum tersungging dari bibir melihat keindahan dan kedamaian yang tercipta. Begitupun dengan rubiah, melihat ke kiri ke kanan, atas dan bawah, hanya keindahanlah yang tampak.

Snorkeling di Rubiah juga tidak kalah menakjubkan dibandingkan Iboih. Lautan yang dangkal dan dipinggirnya terdapat terumbu karang serta ikan-ikan indah berwarna-warni membuat saya tak ingin kembali lagi ke darat. Pemandangan ke tengah semakin indah. Sungguh akuarium bawah laut terlihat di sini.
Pesona Bahari Sabang
Pulau Rubiah

Riak laut di pagi hari tidaklah besar sehingga pagi hari adalah saat yang tepat untuk snorkeling. Matahari pagi pun bersinar begitu cerah dengan riakan awan yang menawan dan langit biru yang rupawan.

Related Posts

Pantai Gapang, Iboih, dan Tugu Nol Kilometer Sabang
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.

5 komentar

Tulis komentar
avatar
6/17/2016 01:37:00 am

Traveling goal banget ini mah.. di jawa susah banget nyari pantai yg ombaknya tenang tapi airnya biru..

Tapi perjuangannya lumayan juga ya mbak buat sampai ke sini, :D

Reply
avatar
6/17/2016 12:22:00 pm

Duuuh mupeng pengen snorkeling di Pulau Rubiah. Semoga penerbangan Batam-Aceh nggak akan ditutup seperti penerbangan Batam-Semarang. I need more extra time time to visit Aceh especially Sabang.

Reply
avatar
6/19/2016 11:40:00 am

Ih aku baru liat bintang laut warna orange gitu hehehe

Reply
avatar
6/29/2016 10:36:00 pm

mantap.. salam kenal blogger baru

Reply
avatar
7/04/2016 12:07:00 pm

baru liat ada bintang laut warna merah......biasanya kan putih

Reply